SEPERDETIK.COM – Kontroversi muncul ketika seorang TikToker dengan akun Bangmorteza merilis sebuah video yang menghina penganut agama Kristen dan meminta agar tiang salib yang terdapat di berbagai tempat dikembalikan ke PLN (Perusahaan Listrik Negara). Video tersebut telah menjadi viral dan memicu berbagai reaksi dari masyarakat.
Video kontroversial tersebut pertama kali diunggah oleh seorang pegiat media sosial, Permadi Arya, melalui akun Instagram pribadinya, @permadiaktivis2. Dalam video yang memperlihatkan seorang TikToker berambut keriting dengan nama akun Bangmorteza, terlihat dia menyinggung soal tiang salib yang menjadi lambang agama Kristen.
Dalam video tersebut, Bangmorteza menyindir keras tiang salib dengan kalimat yang dianggap merendahkan penganut agama Kristen. Hal ini segera menciptakan kegemparan di kalangan penganut agama Kristen dan masyarakat umum. Banyak yang merasa tersinggung oleh pernyataan yang dianggap sebagai pelecehan terhadap agama Kristen.
Permadi Arya sebagai seorang aktivis media sosial segera menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap video tersebut. Dia menekankan pentingnya menghormati agama dan keyakinan orang lain serta menyerukan agar video tersebut dihapus dari platform media sosial. Permadi Arya juga meminta kepada pihak berwajib untuk menyelidiki pernyataan Bangmorteza yang dianggap telah melecehkan agama Kristen.
Baca Juga : Mia Khalifa dipecat dari Majalah Playboy karena dukungannya terhadap Hamas Palestina
Di sisi lain, Bangmorteza menyatakan bahwa video tersebut hanyalah candaan dan tidak dimaksudkan untuk merendahkan agama Kristen. Namun, banyak yang meragukan niat baik di balik video tersebut dan menilai bahwa ucapan tersebut telah melampaui batas.
Pernyataan Bangmorteza telah memicu reaksi beragam dari masyarakat. Beberapa mendukung kebebasan berbicara, sementara yang lain menilai bahwa penistaan terhadap agama harus diberikan sanksi yang tegas.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) sendiri telah memberikan tanggapan terhadap permintaan Bangmorteza agar tiang salib dikembalikan ke PLN. Mereka menegaskan bahwa tiang salib bukanlah aset milik PLN dan tidak ada rencana untuk mengembalikannya.
Kontroversi seputar video Bangmorteza ini masih terus berkembang, dan reaksi dari masyarakat serta pihak berwajib akan menjadi penentu langkah selanjutnya. Kasus ini juga memunculkan diskusi tentang batas kebebasan berbicara dan perlindungan terhadap agama dalam masyarakat yang beragam.