SEPERDETIK.COM – Majalah dewasa Playboy telah memutus kontrak dengan Mia Khalifa karena konten media sosial yang dianggap mendukung serangan Hamas terhadap Israel. Kontroversi ini muncul setelah Mia Khalifa mengunggah beberapa pernyataan mendukung kelompok milisi Palestina tersebut di media sosial, terutama setelah serangan Hamas terhadap Israel pada Sabtu, 7 Oktober lalu.
Dalam salah satu unggahan di media sosialnya, Mia Khalifa menyatakan, “Jika Anda melihat situasi di Palestina dan Anda tidak berada di pihak Palestina, Anda berada di pihak yang salah, berada di pihak [pendukung] apartheid dan sejarah akan menunjukkan hal ini.” Unggahan lainnya mengandung saran kepada kelompok milisi Hamas.
Majalah Playboy mengumumkan pemecatan Mia Khalifa dengan alasan bahwa mereka tidak mentoleransi “perkataan yang mendorong kebencian,” meskipun mereka menghormati kebebasan berekspresi. Keputusan tersebut juga mencakup penghentian kontrak Mia Khalifa dalam sebuah podcast yang ia jalani dengan majalah tersebut.
Baca Juga : Presiden Korut Kim Jong Un Dukung Palestina dan Hamas
Perlu dicatat bahwa konflik antara Palestina dan Israel telah menimbulkan konsekuensi kemanusiaan yang serius. Menurut Kementerian Kesehatan Hamas, sedikitnya 830 warga Palestina tewas akibat serangan balasan Israel, sementara Kedutaan Besar Israel di Amerika melaporkan bahwa sedikitnya 1.200 warga Israel tewas. Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mencatat bahwa lebih dari 380.000 orang telah mengungsi akibat konflik ini.
Mia Khalifa, yang lahir di Beirut, Lebanon, sebelum pindah ke Amerika Serikat, memiliki latar belakang akademis dengan gelar sarjana di bidang sejarah dari Universitas Texas. Dia terkenal dalam industri pornografi, dengan karier singkat tetapi kontroversial. Setelah berkecimpung selama tiga bulan dalam industri tersebut, ia memutuskan untuk pensiun dan mengkritik perusahaan-perusahaan di industri pornografi karena dianggap menjebak perempuan muda yang rentan. Salah satu adegan porno yang paling kontroversial adalah ketika ia tampil mengenakan hijab dalam salah satu adegan. Mia Khalifa juga memprotes praktik perusahaan-perusahaan tersebut yang dianggapnya memanfaatkan perempuan dalam situasi sulit dan menjebak mereka dalam kontrak hukum.
Konten Lainnya Kunjungi Media sosial Kami di : SEPERDETIK.COM