SEPERDETIK.COM – (15/10/2024 ) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) 2024-2029 menghadirkan berbagai pandangan terkait lokasi debat kandidat. Pasangan calon (Paslon) nomor urut 2, Dr. Anwar Hafid, M.Si dan dr. Reny A. Lamadjido, M.Kes, tidak mempermasalahkan tempat debat diselenggarakan. Anwar Hafid menekankan bahwa yang terpenting dari debat adalah penyampaian visi dan misi melalui siaran televisi yang dapat diakses masyarakat.
Dalam pernyataannya pada Senin, 15 Oktober 2024, melalui telepon WhatsApp, Anwar Hafid mengatakan bahwa debat yang disiarkan oleh media televisi memiliki fokus pada interaksi antara paslon dan panelis, bukan debat terbuka yang melibatkan banyak masyarakat. “Jika debat diadakan di ruang terbuka yang melibatkan ribuan orang, memang tempatnya sebaiknya di Palu,” jelas Anwar Hafid.
Mantan Bupati Morowali ini juga mengakui bahwa penyelenggaraan debat di Jakarta membawa beban biaya yang lebih tinggi bagi tim kampanye dari Palu. Namun, dari sisi teknis, debat yang diadakan di Jakarta lebih murah bagi stasiun televisi, karena peralatan sudah tersedia di sana. Mengangkut peralatan ke Palu akan memerlukan biaya yang lebih besar.
Di sisi lain, Ahmad Ali, calon gubernur nomor urut 1, menentang keputusan pelaksanaan debat di Jakarta yang diputuskan oleh KPU Sulteng. Ahmad Ali berpendapat bahwa debat ini seharusnya lebih relevan bagi masyarakat Sulteng, sehingga lebih ideal jika dilaksanakan di wilayah mereka sendiri. Dia berharap masyarakat Sulteng dapat terlibat langsung, baik sebagai penonton maupun pendengar, untuk memahami visi dan misi kandidat.
Ahmad Ali juga menekankan bahwa debat adalah kesempatan bagi masyarakat yang belum menentukan pilihan untuk memperoleh informasi yang lebih jelas dan mendalam mengenai para kandidat. Sikap Ahmad Ali ini juga sejalan dengan pernyataan Ketua Bawaslu Sulteng, Nasrun, SH, yang mengusulkan agar debat terbuka diadakan di wilayah provinsi atau kabupaten setempat.
Perdebatan mengenai lokasi debat ini menyoroti perbedaan prioritas antara efisiensi teknis dan keterlibatan langsung masyarakat dalam proses demokrasi di Pilgub Sulteng 2024.