Kerjasama Mafia PETI Bersama Oknum Masyarakat Taopa Tidak Tersentuh Hukum

Aktifitas PETI
Aktifitas alat berat di PETI. Foto: Istimewa

SEPERDETIK.COM – Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Taopa Utara, Kecamatan Taopa Kabupaten Parigi Moutong telah lama berlangsung. Namun sangat disayangkan, para mafia tambang ilegal bersama oknum masyarakat yang ada seakan tidak tersentuh hukum sama sekali.

Kabarnya, para mafia tambang emas ilegal itu, berasal dari luar Sulawesi Tenggah. Diantaranya berasal dari provinsi Sulawesi Selatan. Para mafia tambang tersebut bekerjasama dengan masyarakat lokal yang ada, olehnya itu mereka semakin leluasa melakukan aktifitas membongkaran hutan dan aliran sungi untuk mencari emas secara ilegal.

Salah seorang warga Taopa yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan, kegiatan pertambangan emas ilegal yang ada di hulu sungai Taopa terbagi dibeberapa titik, dan selama ini sudah diketahui masyarakat umum, bahkan Aparat Penegak Hukum (APH) maupun pemerintah setempat yang ada di seputaran Kecamatan Taopa dan Moutong.

“Para mafia tambang ilegal yang bekerjasama dengan oknum masyarakat itu sepertinya tidak takut lagi dengan aparat hukum, sehingga mereka sangat leluasa melakukan aktivitas pertambangan ilegal itu, bisa jadi ada mafia besar yang berteman dengan oknum APH sehingga aktivitas tambang ilegal itu terkesan dibirakan,” ungkapnya pada media di Taopa. Senin 12 Mei 2025.

Ia mengatakan, sebenarnya jika aparat hukum berani melakukan tindakan tegas menertibkan aktivitas, mungkin saja para mafia tambang emas ilegal itu tidak akan bisa seleluasa seperti saat ini.

APH maupun pemerintah setempat seperti “menutup mata” terhadap aktivitas tambang emas ilegal di Desa Taopa ini, sehingga memunculkan dugaan adanya keterlibatan oknum – oknum tertentu yang dekat dengan aparat yang membekingi aktivitas ilegal tersebut.

Lebih lanjut kata ia, dilihat dari situasi yang ada saat ini di lokasi, kemungkinan ada pihak pihak terkait atupun pemerintah yang memberikan ruang pada mereka. Sehingga tidak heran jika pertambangan emas ilegal itu berjalan lancar tanpa ada hambatan sampai saat ini.

Selain itu, kerja sama oknum masyarakat lokal bersama para mafia tambang seakan terorganisir dengan baik. Mulai dari proses masuknya alat berat hingga penyuplai bahan bakar solar.

“Disini ada beberapa nama masyarakat lokal yang jadi tameng atau orang dekat para mafia mafia tersebut. Tidak mungkin mereka bisa masuk bebas tampa ada bantuan masyarakat lokal begitu juga dengan orang dalam yang dari pihak pihak terkait, ” tegas warga tersebut.

Ia juga mengatakan, dari satu titik lokasi terdapat dua sampai tiga alat yang bekerja. Sementara lokasi di atas terdapat beberapa titik, mulai dari daerah Rambai, Nanasi, Suntoyo, Topalo, Moloku dan Tuladengi. Bayangkan dari enam titik itu dua sampai tiga alat beroperasi.

Olehnya, kami warga berharap kiranya pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk lebih memperhatikan bagimana solusi dari aktivitas PETI yang ada di Kecamatan Taopa saat ini. Disisi lain masyarakat saat ini sebahagian bergantung pada hasil tambang tersebut dengan bekerja sebagai pekerja tambang manual.

“Namun kami masyarakat juga melihat dari segi dampaknya. Kita ketahui aliran sungai Taopa bisa dibilang rawan banjar, lebih lebih saat ini musim penghujan. Olehnya itu, kami berharap pihak APH, KEJATI, KEJARI, KAPOLDA, KAPOLRES, juga Danrem kiranya bisa menindak tegas jika benar ada oknum aparat yang terlibat didalam aktivitas ilegal tersebut, “pungkasnya.