SEPERDETIK.COM – Hujan deras mengguyur sekitar wilayah Parigi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) pada 7 Juli 2025 lalu, sebabkan meluapnya sungai setempat sehingga mengakibatkan banjir di beberapa titik di permukiman warga.
Kondisi nampak paling parah terpapar hujan deras tersebut ialah Desa Air Panas, Kecamatan Parigi Barat. Luapan debet air hampir saja melahap satu-satunya jembatan penghubung antara Desa Air Panas dan Kayuboko.
Terjangan air diperparah oleh kondisi kedangkalan sungai yang merupakan warisan aktivitas pertambangan ilegal di sekitar Desa Air Panas dan Kayuboko di masa lalu.
Namun di tengah bencana tersebut, secercah harapan datang dari arah tak terduga.
Tiga koperasi tambang dari Desa Kayuboko yang baru saja memperoleh Izin Pertambangan Rakyat (IPR), secara sigap menunjukkan aksi nyata dengan terjun langsung membantu masyarakat.
Tanpa menunggu instruksi, para awak ketiga koperasi tersebut melakukan perbaikan tanggul yang jebol dan melaksanakan normalisasi sungai untuk mencegah banjir susulan.
Aksi dilakukan oleh para awak lingkar tambang tergabung dalam koperasi tersebut, meski aktivitas penambangan koperasi-koperasi itu sendiri masih dalam tahap awal dan belum berjalan secara normal.
“Ini bukti nyata bahwa koperasi tambang bukan sekadar mengejar keuntungan, tapi juga memiliki tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap lingkungan,” ujar beberapa warga setempat, kepada wartawan
Hal senada diungkapkan oleh Handri Zugeng Wijoyo, Wakil Ketua BPD Desa Air Panas, saat dimintai tanggapan di lokasi terdampak banjir.
Menurut Handri, banyak pihak hanya datang dan jepret sana-sini, untuk disebarkan di media sosial. Pada faktanya, kata Handri, koperasi tambang rakyatlah yang benar-benar datang dengan sigap mengulurkan bantuan.
“Bapak banyak yang datang ke sini, cuma bisa ambil foto saja. Tapi yang benar-benar turun bantu kami, hanya koperasi tambang dari Desa Kayuboko. Itu kenyataan lapangan saat ini,”kata Handri.
Tak ayal, langkah tanggap darurat dari koperasi tambang rakyat itu menuai apresiasi luas dari masyarakat.
Tindakan mereka menjadi cerminan bahwa legalisasi tambang rakyat bukan hanya memberikan kepastian hukum, tetapi juga membangun kepedulian dan keterlibatan sosial di sekitar wilayah operasional.
“Dengan semangat gotong royong dan pendekatan yang pro-lingkungan, koperasi pertambangan rakyat kini membuktikan diri sebagai mitra pembangunan desa yang layak diberi ruang dan dukungan”, pungkas Wakil ketua BPD Air Panas, Handri Zugeng Wijoyo.