SEPERDETIK.COM – Aktivitas Pertambangan Emas Tampa Izin (PETI) di Desa Karya mandiri Kecamatan Ongka Malino Kabupaten Parigi Moutong diduga sebagian alat berat kembali beroperasi pasca dilakukan penertiban oleh pihak Polda Sulteng beberapa minggu terkahir.
Diketahui aktivitas Peti Karya Mandiri sudah dilakukan penertiban oleh pihak berwajib. Dengan memasang spanduk yang memuat ancaman pidana bagi penambang ilegal sesuai Pasal 158 dan/atau Pasal 161 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Namun demikian, mencuat isu aktivitas Peti karia Mandiri kembali beroperasi dengan munculnya nama G sebagai kordinator yang selama ini melakukan kordinasi pada pihak penambang sampai pada terjalinnya komitmen anatara penambang bersama masyarakat maupun Pemerintah Desa setempat.
“Memang sebelumnya sudah terjadi komitmen melalui kordinator G ini bersama kami pemerintah desa, dalam komitmen tersebut sudah terjalin kesepakatan, namun seiring berjalannya waktu komitmen tersebut sudah tidak tejalalin dengan baik lagi, ” sebut salah seorang pemerintah desa setempat yang meminta namanya disamarkan pada media ini Kamis 29/05/
Ia menjelaskan, G adalah orang yang berperan sebagai kordinator yang mengetahuinya catatan hasil sampai dengan persen persen pembagian ke pihak pihak terkait yang sudah disepakati sebelumnya.
“Memang untuk bantuan yang masuk kedesa berupa pembangunan desa hak rakyat Karya Mandiri memang ada. Namun yang mereka janjikan untuk keamanan tidak ada, olehnya itu kami pemerintah desa setempat yang menjadi sasaran oleh pihak keamanan,” akunya.
Kesal atas komitmen yang tidak sesuai kesepakatan awal antara kordinator G tersebut. Pemerintah desa setempat menyebutkan bahwasannya aktivitas PETI di Karia Mandiri masih berjalan.
“Setelah penertiban kemarin aktivitas Peti masih berjalan, diantaranya terdapat satu alat berat yang masih beroperasi sampai dengan saat ini, dan di kordinasi secara langsung oleh G tersebut, ” tegasnya.
Bukan hanya itu, sumber juga mengatakan, pasca penertiban kemarin terdapat beberapa alat yang masih disembunyikan dan diduga akan beraktivitas kembali.
Lebih lanjut sumber menyampaikan, selain satu alat berat yang masih beroperasi, terdapat beberapa alat berat yang masih disembunyikan. Diantaranya dua alat berat tersembunyi di wilayah sungai mereh, dan sebahagian lainnya di bendugan akua dan satu berada di atas lokasi Peti.
Sementara itu, oknum kordinator Peti Karya Mandiri ” G saat dikonfirmasi media ini melalui pesan watsapp belum mengapi konfirmasi dari wartawan media ini meskipun terlihat pesan watsapp sudah Tercontreg dua hijau.