border="0"

Upaya Penertiban PETI Lambunu Dinilai Hanya Sekedar Seromoni Belaka

Satu dari sekian alat berat pada PETI Lambunu terpantau disembunyikan. Foto sumber yang tidak mau disebut namanya.
Satu dari sekian alat berat pada PETI Lambunu terpantau disembunyikan. Foto sumber yang tidak mau disebut namanya.

SEPERDETIK.COM – Meski kerap ditertibkan, aktivitas Penambang Ilegal (PETI) di Kecamatan Lambunu Kabupaten Parigi Moutong akan tetap berlangsung. Diduga upaya penertiban hanya sekedar seremoni belaka dari oknum APH terkait.

Menurut informasi dari sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan, aktivitas tambang ilegal dilakukan penertiban pada Senin malam 4 November 2024. Dari kabar penertiban tersebut para penambang sesegera mungkin melakukan pengamanan alat berat mereka masing-masing.

Sumber menyebut, dari lokasi aktivitas PETI terdapat total diatas sepuluh unit alat berat yang aktif beroperasi, dan masing-masing mengamankan alat beratnya pada malam itu.

“Apakah ini penertiban bersifat permanen, atau hanya sekedar seremoni agar atensi dari penambang mengalir terus kepada APH yang selama ini menjadi bekingan sekaligus penyuplai bahan bakar solar di lokasi PETI ini, ” ungkap sumber pada media Rabu 06 November 2024.

Mengingat sejauh ini, upaya penertiban seringkali dilakukan, namun yang dilakukan belum juga memberi efek jera bagi para pemodal dan pemilik alat berat.

Lebih lanjut disampikanya, selama ini aktivitas PETI di Kecamatan Lambunu tersebut di bekin oleh oknum APH tertentu. Di antaranya, ada salah seorang oknum APH yang akatif melakukan pemantauan di wilayah tambang tersebut.

“Mungkin saja upaya penertiban ini hanya sebagai alasan APH tersebut, dikarenakan atensi jatah dari penambang sudah tidak lagi mengalir baik ke tangan tangan bekingan tersebut, ” pungkasnya.

Sementara itu, mengenai hal tersebut Kapolsek Lambunu, Iptu Nyoman Jayus Mulyawan saat dikonfirmasi wartawan ini melalui pesan watsapp justru mengarahkan media ini untuk menanyakan langsung ke pihak penambangnya.

“Untuk hal itu, mungkin bisa ditanyakan langsung saja pak pada unit penambangnya, bukan ke kami atau babinkamtibmas kami, ” ujarnya.