SEPERDETIK.COM – Anggota Legislatif (Anleg) DPRD Parigi Moutong Sulawesi Tengah Mohammad Irvan, dorong Pemrintah Daerah (Pemda) untuk lebih memperhatikan persoalan tambang emas ilegal yang semakin leluasa beroperasi khususnya di wilayah Kecamatan Tinombala Selatan.
“Saat ini aktivitas tambang ilegal sangat berpengaruh pada 3700 hektare lahan persawahan petani yang ada di wilayah setempat. Parahnya menurut keterangan masyarakat ada alat exkapator naik ke wilayah tambang dengan mengatasnamakan milik oknum Aparat Penegak Hukum (APH), ” ucap Mohammad Irvan pada rapat Paripurna DPRD Rabu 14 Mei 2025.
Ia juga mengatakan, Pemerintah Daerah harus segera melakukan tindakan klarifikasi atas adanya dugaan masuknya alat berat yang mengatasnamakan milik APH tersebut.
Ia mengatakan, perlunya klarifikasi pemrintah daerah terkait alat berat diduga milik APH yang akan merusak nama institusi.
“Jujur saja persolaan tambang ilegal di Parimo khususnya di wilayah Tinombo Selatan sudah sejak tahun 2010 disuwarhkan. Sampai pada puncaknya terjadi aksi penolakan tambang di Desa Khatulistiwa yang menelan korban aksi pada aksi di tahun 2022,” jelasnya.
Olehnya itu, melehat hal tersebut, masyarakat menitipkan pesan kiranya pemerintah dengan tegas melakukan tindakan pada aktivitas tambang ilegal yang ada di wilayah Tinombo Selatan.
“Demikian dengan langkah yang sudah kami lakukan, dengan berupaya menyampaikan hal ini ke pihak berwajib, pemerintah daerah, bahkan sudah juga menyampaikan laporan ke Polsek setempat Babin dengan harapan ini bisa ditindaklanjuti dengan tegas. Namun sampai saat ini kita tidak tahu apa yang terjadi disana dan aktivitas masih tetap berjalan, ” tegasnya.